Waspadai potensi profit taking pada IHSG pasca uji resistance 7380
22 Feb 2024Indeks-indeks Wall Street berakhir flat di Rabu (21/2).
Risalah FOMC pada (22/2) yang menunjukkan adanya rasa optimisme bahwa langkah kebijakan The Fed telah berhasil menurunkan inflasi, setelah pada pertengahan tahun 2022 mencapai level tertinggi.
Perekonomian stabil, yang tumbuh 2.5% pada tahun 2023, menambah optimisme The Fed bahwa 11 kali kenaikan suku bunga yang dilaksanakan sejak 2022 tidak menghambat pertumbuhan secara signifikan.
Pada Kamis (22/2) terdapat rilis data penting di Eropa yaitu HCOB Manufacturing PMI Jerman yang diperkirakan membaik ke 46.1 di Februari serta Core Inflation di Euro Area yang diperkirakan sebesar 3.3% yoy di Januari.
Secara teknikal, terbentuk lower shadow yang panjang serta masih terbentuk positive slope pada MACD. Dengan demikian, IHSG masih berpotensi menguji resistance 7380 di Kamis (22/2).
BI memutuskan untuk kembali mempertahankan BI Rate pada level 6.00% atau berada pada level yang sama selama 4 bulan terakhir.
Investor cenderung menanti data pertumbuhan M2 money supply di Indonesia pada (23/2).
Apabila terjadi perlambatan pertumbuhan M2 money Supply ke di Januari 2024, berpotensi meningkatkan keyakinan pasar terhadap tren penurunan inflasi.
Sehingga BI masih memiliki ruang untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya.