Daily Report

IHSG diperkirakan konsolidatif pada kisaran 7300 – 7380 pada Jumat (23/2)

23 Feb 2024
Nasdaq menguat hampir 3%, memimpin penguatan indeks-indeks Wall Street lainnya di Kamis (22/2). Nvidia mencatatkan penguatan harga hingga 16.4% (22/2) setelah membukukan kenaikan pendapatan triple digits di Q4-2023. Inflasi di Euro Area mencatatkan penurunan ke 2.8% yoy di Januari 2024 dari 2.9% yoy di Desember 2023. Indeks manufaktur (flash) di Euro Area turun ke 46.1 di Februari 2024 dari 46.6 di Januari 2024. Jerman yang mencatat penurunan indeks manufaktur ke 42.3 di Februari 2024 dari 45.5 di Januari 2024. China house price index (23/2) yang diperkirakan turun 0.70% yoy di Januari 2024 dari penurunan sebesar 0.4% yoy di Desember 2023. BI juga memperkirakan pertumbuhan Indonesia di 4.7%-5.5% di 2024 dan diperkirakan lebih baik (4.8%-5.6%) di 2025. IHSG diperkirakan konsolidatif pada kisaran 7300 - 7380 pada Jumat (23/2).
Baca Laporan

Waspadai potensi profit taking pada IHSG pasca uji resistance 7380

22 Feb 2024
Indeks-indeks Wall Street berakhir flat di Rabu (21/2). Risalah FOMC pada (22/2) yang menunjukkan adanya rasa optimisme bahwa langkah kebijakan The Fed telah berhasil menurunkan inflasi, setelah pada pertengahan tahun 2022 mencapai level tertinggi. Perekonomian stabil, yang tumbuh 2.5% pada tahun 2023, menambah optimisme The Fed bahwa 11 kali kenaikan suku bunga yang dilaksanakan sejak 2022 tidak menghambat pertumbuhan secara signifikan. Pada Kamis (22/2) terdapat rilis data penting di Eropa yaitu HCOB Manufacturing PMI Jerman yang diperkirakan membaik ke 46.1 di Februari serta Core Inflation di Euro Area yang diperkirakan sebesar 3.3% yoy di Januari. Secara teknikal, terbentuk lower shadow yang panjang serta masih terbentuk positive slope pada MACD. Dengan demikian, IHSG masih berpotensi menguji resistance 7380 di Kamis (22/2). BI memutuskan untuk kembali mempertahankan BI Rate pada level 6.00% atau berada pada level yang sama selama 4 bulan terakhir. Investor cenderung menanti data pertumbuhan M2 money supply di Indonesia pada (23/2). Apabila terjadi perlambatan pertumbuhan M2 money Supply ke di Januari 2024, berpotensi meningkatkan keyakinan pasar terhadap tren penurunan inflasi. Sehingga BI masih memiliki ruang untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya.
Baca Laporan

Menanti hasil Rapat Dewan Gubernur BI ditengah pelemahan Bursa Global

21 Feb 2024
Indeks-indeks Wallstreet kembali terkoreksi di Selasa (21/2) setelah pelemahan pada pekan lalu. Dua indikator inflasi yang telah rilis menimbulkan kekhawatiran investor. Investor juga cenderung menanti risalah FOMC yang akan dirilis pada (22/2). Consumer confidence Eropa diperkirakan akan mencapai level -15.60, menandakan ada perbaikan dari level sebelumnya yang berada di -16.10 pada Desember 2023. Gubernur BoE menyatakan akan memangkas suku bunga acuan ditahun ini tanpa menunggu inflasi ke level 2%, meskipun belum menyatakan kapan dan seberapa besar. IHSG berpotensi menguji resistance pada level 7,380 di Rabu (21/2). Secara teknikal, IHSG masih menunjukkan konsolidasi dengan tertahannya di garis MA5, dan terlihat pelebaran pada positive slope MACD. RDG BI dijadwalkan pada hari ini. Konsensus memperkirakan bahwa BI akan tetap mempertahankan suku bunga pada level 6.00%. Pada hari yang sama dijadwalkan rilis data pertumbuhan kredit, dimana Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit sekitar 10-12% pada tahun 2024. Neraca perdagangan Jepang per Januari 2024, diperkirakan terkoreksi menjadi ¥-1925.9 B dari ¥62.1 B di Desember 2023.
Baca Laporan
Explore More

Daily Stock Review

Today’s Selective Shares by Phintraco Sekuritas

23 Feb 2024
23 Februari 2024
Baca Laporan

Today’s Selective Shares by Phintraco Sekuritas

22 Feb 2024
22 Februari 2024
Baca Laporan

Today’s Selective Shares by Phintraco Sekuritas

21 Feb 2024
21 Februari 2024
Baca Laporan
Explore More

Weekly Report

IHSG berpotensi untuk melanjutkan pelemahan terbatas di awal pekan

26 Feb 2024
Indeks-indeks Wall Street ditutup beragam di Jumat (23/2). DJIA dan S&P 500 mencatatkan level penutupan tertinggi baru di perdagangan tersebut. AS dijadwalkan rilis data New Home Sales Januari 2024 di Senin (26/2) yang diproyeksikan akan meningkat dari yang sebelumnya sebesar 8% MoM di Desember 2023. Dari dalam negeri penyaluran kredit tumbuh 11.5% YoY di Januari 2024. Realisasi ini menjadi indikasi peningkatan aktivitas ekonomi di Indonesia di awal 2024. Selanjutnya pasar mengantisipasi data inflasi di akhir pekan ini (1/3). IHSG berpotensi untuk melanjutkan pelemahan terbatas pada area 7250 - 7270 di awal pekan. Sementara untuk sepekan ini, IHSG diperkirakan fluktuatif di 7250-7350.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan terkonsolidasi dalam rentang 7250-7380 pada pekan ini

19 Feb 2024
Indeks-indeks Wall Street mengakhiri rally penguatan mingguan pada 5 pekan sebelumnya. Realisasi kenaikan PPI sebesar 0.3% mom di Januari 2024 dibanding perkiraan di 0.1% mom mengindikasikan potensi peningkatan inflasi dari sisi produsen. Kondisi ini memperkecil peluang pemangkasan sukubunga acuan di Mei 2024. Pada bulan Januari 2024, terjadi kenaikan sebesar 3.70% YoY pada Indeks Penjualan Riil. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan aktivitas penjualan di sektor eceran dan menunjukkan bahwa daya beli masyarakat pada awal tahun 2024 relatif kuat. Kondisi tersebut tidak serta merta mendorong lonjakan inflasi. Dengan demikian, keyakinan pasar bahwa BI akan memangkas sukubunga acuan di awal 2H-2023 masih cukup besar.
Baca Laporan

IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 7175-7330

12 Feb 2024
Tiga indeks utama Wall Street membukukan penguatan mingguan kelima berturut-turut pada perdagangan Jumat (9/2). Tiongkok membukukan kenaikan deflasi ke 0.8% yoy di Januari 2024 dari 0.3% yoy di Desember 2023. Kondisi ini memperkuat indikasi bahwa konsumsi domestik Tiongkok masih tertekan di Januari 2024. Akan tetapi, indikasi pemulihan terlihat dari kenaikan New Yuan Loans ke CNY4.92 triliun di Januari 2024 dari CNY1.17 triliun di Desember 2023. AS dijadwalkan rilis data inflasi dan penjualan ritel. Inggris dijadwalkan rilis data pengangguran dan Inflasi. Data indeks sentimen ekonomi di Eropa dijadwalkan rilis tengah pekan ini. Euro Area dan Jepang akan merilis data pertumbuhan ekonomi Q4-2023 di pekan ini. IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 7175-7330 merespon data-data ekonomi yang rilis pada pekan ini. Pasar mungkin merespon hasil quick count Pilpres di 14 Februari 2024.
Baca Laporan
Explore More

Weekly Swing Trading Ideas

PHINTAS Weekly Swing Trading Ideas

26 Feb 2024
26 Februari 2024
Baca Laporan

PHINTAS Weekly Swing Trading Ideas

19 Feb 2024
19 Februari 2024
Baca Laporan

PHINTAS Weekly Swing Trading Ideas

12 Feb 2024
12 Februari 2024
Baca Laporan
Explore More

IPO Summary

PT Satu Visi Putra Tbk Tbk (VISI)

12 Feb 2024
PT Satu Visi Putra Tbk Code : VISI Sector : Industrials Sub-Sector : Office Supplies --------------------------------------------- PERKIRAAN JADWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Perkiraan Tanggal Efektif : 19 Februari 2024 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 21 - 27 Februari 2024 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 27 Februari 2024 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham : 28 Februari 2024 Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di BEI : 29 Februari 2024 --------------------------------------------- STRUKTUR PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak-banyaknya 615,000,000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp25 setiap saham atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Nilai Nominal : Rp25 per lembar saham Harga Penawaran : Rp110 - Rp120 per lembar saham Jumlah Penawaran Umum : Sebanyak-banyaknya Rp73,800,000,000 Penjamin Emisi : PT Surya Fajar Sekuritas
Baca Laporan

PT Ancara Logistics Indonesia TBK (ALII)

23 Jan 2024
PT Ancara Logistics Indonesia TBK Code : ALII Sector : Energy Sub-Sector : Coal Distribution --------------------------------------------- PERKIRAAN JADWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Perkiraan Tanggal Efektif : 31 Januari 2024 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 01 Februari 2024 - 05 Februari 2024 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 05 Februari 2024 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham : 06 Februari 2024 Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di BEI : 07 Februari 2024 --------------------------------------------- STRUKTUR PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak-banyaknya 3,165,160,000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp5 setiap saham atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Nilai Nominal : Rp5 per lembar saham Harga Penawaran : Rp268 - Rp278 per lembar saham Jumlah Penawaran Umum : Sebanyak-banyaknya Rp879,914,480,000 Penjamin Emisi : PT Ciptadana Sekuritas Asia PT Samuel Sekuritas Indonesia --------------------------------------------- *Laporan dalam format PDF dapat diunduh pada menu "Research - IPO Summary" di www.phintracosekuritas.com dan telegram @phintasofficial* By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On - Visit our website : www.phintracosekuritas.com www.profits.co.id www.taspro.co.id
Baca Laporan

PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD)

19 Jan 2024
PT Terang Dunia Internusa Tbk Code : UNTD Sector : Consumer Cyclicals Sub-Sector : Consumer Sport Equipment & Hobbies Good --------------------------------------------- PERKIRAAN JADWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Perkiraan Tanggal Efektif : 30 Januari 2024 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 1 - 5 Januari 2024 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 5 Februari 2024 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham : 6 Februari 2024 Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di BEI : 7 Februari 2024 --------------------------------------------- STRUKTUR PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak-banyaknya 1.666.666.700 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp25 setiap saham atau sebanyak-banyaknya 25.00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Nilai Nominal : Rp25 per lembar saham Harga Penawaran : Rp170 - Rp240 per lembar saham Jumlah Penawaran Umum : Sebanyak-banyaknya Rp400.000.008.000 Penjamin Emisi : PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia PT BRI Danareksa Sekuritas --------------------------------------------- Laporan dalam format PDF dapat diunduh pada menu "Research - IPO Summary" di www.phintracosekuritas.com dan telegram @phintasofficial By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On - Contact Us : WA : 08119560188 IG : phintracosekuritas YT : Phintraco Sekuritas TELE : phintasofficial www.phintracosekuritas.com www.profits.co.id
Baca Laporan
Explore More

Company Update

BRIS : Gross NPF is Targeted Improved Below 2% in 2024

13 Feb 2024
BRIS's net profit grew 33.88% yoy to IDR 5.7 trillion in FY23. Net Margin Income of IDR 16.17 trillion grew (+3.89% yoy) in 2023.Pre Provision Operating Profit (PPOP) grew (+8.70% yoy) to IDR 10.21 trillion in the same period. BRIS recorded financing growth of (+15.70% yoy) to IDR 240.32 trillion in FY23.This growth was supported by growth in consumer financing (+15.66% yoy), which contributed 54.32% to total financing in FY23. Consistent record growth in Return on Equity (ROE) and Return on Assets (ROA) in the last three years. The potential for growth of sharia banking in Indonesia. Asia Pacific has a market share of around 20.7% in global Sharia banking. Indonesia contributed about 13% of this amount and was also the second highest contributing country after Malaysia (62.7%). BRIS targets the amount of fee based income to be equivalent to peers. As of December 2023, BRIS has a fee-based ratio of 15.80% vs. peers' 21.06%-24.21%. Using the Discounted Cash Flow method with a Required Return of 12.45% and Terminal Growth of 6.39%, we estimate the fair value of BRIS at 2,970 with a potential upside of 28.00%. By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On - Contact Us : WA : 08119055611 IG : phintracosekuritas YT : Phintraco Sekuritas TELE : phintasofficial www.phintracosekuritas.com www.profits.co.id
Baca Laporan

PGEO: Clean and Green Profit in Ring of Fire

05 Feb 2024
Indonesia aims to be a net-zero carbon country by 2060. To support the plan, the government released Perpres No. 112/2022 to accelerate renewable energy. Indonesia is the second largest installed geothermal in the world, producing 2,356MW, consisting of 14.6% of global production. PGEO using IPO's fund for 85% as CAPEX to reach 1GW of its production by 2025 PGEO has a policy to pay dividends below 50% of its net income. PGEO has a pricing policy anchoring CPI and PPI USA for the price. Using the Discounted Cash Flow method with a Required Return of 8.24% and Terminal Growth of 4.78%, we estimate PGEO's fair value at 1,657 (25x expected P/E). Based on PGEO's fair price and potential upside of 24.57%, we recommend a buy rating for PGEO.
Baca Laporan

ANTM: Despite declining revenue in 9M23, there was an increase in net profit

29 Jan 2024
>ANTM's net profit increased by 8.44% YoY to IDR2.85 trillion in 9M23, despite a decrease in revenue of 8.27% YoY to IDR30.89 trillion compared to 9M22's IDR33.68 trillion. >The most significant contribution to product sales came from gold sales of Rp19.29 trillion, or 62.43% of total sales. >Despite fluctuating commodity prices, the Company reduced its operating expenses by 15.20% YoY to IDR2.75 trillion in 9M23, compared to IDR3.24 trillion in the same period the previous year. >In 9M23, the Company produced 908 kg (29,193 troy oz) of gold from its mines and sold 19,460 kilograms (625,654 troy oz). >The Company is collaborating with Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL) to expedite the development of new renewable energy ventures. >Sales growth is expected to decline by -2.14% in FY2023F. We further expect sales growth to normalize to 12.23% by FY2027F, which is still relatively high compared to the average of recent years due to the potential for additional production capacity and new product mix. >Using the Discounted Cash Flow method with a Required Return of 9.72% and Terminal Growth of 5.01%, we estimate ANTM's fair value at 2,292 (20.29x expected P/E). Based on ANTM's fair price and potential upside of 39.34%, we recommend a buy rating for ANTM.
Baca Laporan
Explore More

Market Outlook

2024 Economic & Market Outlook: Searching for Opportunities in a Political Year

02 Jan 2024
**REVIEW : Global Economic & Capital Market in 2023** >The acceleration of economic activity recovery cannot be matched by an increase in supply. >Russia-Ukraine war worsening supply chain disruption, especially in energy commodities. >Surge of inflation, especially in the USA and Europe, affected by energy commodities prices. >Tightening of monetary policy by the majority to reduce inflationary pressures. >This policy increased concerns about inflation, which had a negative impact on capital market index movements. **REVIEW : Indonesian Economy and Capital Market in 2023** >Public mobility increased after lifting Large-Scale Social Restrictions (PSBB) and implementing Community Activity Restrictions (PPKM) in early 2023. >Indonesia's economy grew above 5% yoy for two consecutive quarters in 1H-2023. >Economic growth followed by improvement in quality of life index. >Export performance experienced a significant decline throughout 1H-2023 in line with the more profound than expected moderation in commodity prices. >Inflation is relatively controlled and stable within the 2023 State Revenue and Expenditure Budget (APBN) assumed range. >BI tends to implement accommodative monetary policy throughout most of 2023. >The Indonesian banking sector is relatively solid, as indicated by optimizing the Loan to Funding Rate (LFR) ratio and the decline in Non-Performing Loans (NPL). >The Rupiah exchange rate tends to depreciate as capital outflow increases in Q3-2023.IHSG is more volatile in 2023 and is still stuck below 7000. >The transportation & logistics sector leads sector performance on the IHSG in 9M2023.PHINTRACO SEKURITAS (AT) *"2024 Economic & Market Outlook: Searching for Opportunities in a Political Year."* -December 2023- --------------- *REVIEW : Global Economic & Capital Market in 2023* >The acceleration of economic activity recovery cannot be matched by an increase in supply. >Russia-Ukraine war worsening supply chain disruption, especially in energy commodities. >Surge of inflation, especially in the USA and Europe, affected by energy commodities prices. >Tightening of monetary policy by the majority to reduce inflationary pressures. >This policy increased concerns about inflation, which had a negative impact on capital market index movements. *REVIEW : Indonesian Economy and Capital Market in 2023* >Public mobility increased after lifting Large-Scale Social Restrictions (PSBB) and implementing Community Activity Restrictions (PPKM) in early 2023. >Indonesia's economy grew above 5% yoy for two consecutive quarters in 1H-2023. >Economic growth followed by improvement in quality of life index. >Export performance experienced a significant decline throughout 1H-2023 in line with the more profound than expected moderation in commodity prices. >Inflation is relatively controlled and stable within the 2023 State Revenue and Expenditure Budget (APBN) assumed range. >BI tends to implement accommodative monetary policy throughout most of 2023. >The Indonesian banking sector is relatively solid, as indicated by optimizing the Loan to Funding Rate (LFR) ratio and the decline in Non-Performing Loans (NPL). >The Rupiah exchange rate tends to depreciate as capital outflow increases in Q3-2023.IHSG is more volatile in 2023 and is still stuck below 7000. >The transportation & logistics sector leads sector performance on the IHSG in 9M2023. --------------- *OUTLOOK : Global Economic & Capital Market in 2024* >Global economic problems are expected to continue in 2024. >Supply disruption potential if the intensity of geopolitical conflicts increases. >Several central banks are expected to maintain tight policies in 2024. >Risky investment instruments are expected to remain disrupted amidst risk uncertainty. *OUTLOOK : Indonesian Economic & Capital Market in 2024* >Economic growth is estimated at 5.2% yoy in the 2024 APBN. >The quality of life index is expected to improve in 2024. >The budget condition has returned to stability to pre-pandemic. >The Rupiah exchange rate is expected to be more volatile in 2024. >The 2024 simultaneous national and local elections will have limited influence on investment realization in Indonesia. >A more active Monetary and Fiscal policy mix is ​​needed to reduce capital outflows, which trigger a descending of the Rupiah exchange rate. >IHSG is targeted at 7711 in 2024. --------------- By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On - Visit our website : www.phintracosekuritas.com www.profits.co.id www.taspro.co.id --------------- **OUTLOOK : Global Economic & Capital Market in 2024** >Global economic problems are expected to continue in 2024. >Supply disruption potential if the intensity of geopolitical conflicts increases. >Several central banks are expected to maintain tight policies in 2024. >Risky investment instruments are expected to remain disrupted amidst risk uncertainty. **OUTLOOK : Indonesian Economic & Capital Market in 2024** >Economic growth is estimated at 5.2% yoy in the 2024 APBN. >The quality of life index is expected to improve in 2024. >The budget condition has returned to stability to pre-pandemic. >The Rupiah exchange rate is expected to be more volatile in 2024. >The 2024 simultaneous national and local elections will have limited influence on investment realization in Indonesia. >A more active Monetary and Fiscal policy mix is ​​needed to reduce capital outflows, which trigger a descending of the Rupiah exchange rate. >IHSG is targeted at 7711 in 2024. --------------- By PHINTRACO SEKURITAS | Research - Disclaimer On -
Baca Laporan

2023 Economic & Market Outlook : Risiko Resesi Ekonomi Meningkat ditengah Kenaikan Harga dan Agresifitas Sejumlah Bank Sentral

22 Des 2023
REVIEW : Ekonomi dan Pasar Modal Global 2022 >Pandemi COVID-19 relatif terkendali secara global, terutama di 2H-2022. >Akselerasi pemulihan aktivitas ekonomi tidak dapat diimbangi oleh peningkatan supply. >Perang Rusia-Ukraina memperparah supply chain disruption, terutama pada komoditas-komoditas energi. >Lonjakan inflasi, terutama di AS dan Eropa salah satunya dipicu kenaikan harga komoditas energi. >Pengetatan kebijakan moneter agresif oleh mayoritas bank sentral untuk meredam tekanan inflasi. >Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran inflasi yang berdampak negatif pada pergerakan indeks pasar modal. REVIEW : Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia 2022 >Pandemi COVID-19 relatif terkendali pasca gelombang kedua di awal 2022. >Kenaikan nilai ekspor, ditengah tingginya harga komoditas berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. >Pemerintah dan Bank Indonesia masih mampu mempertahankan kebijakan moneter dan fiskal akomodatif, setidaknya hingga Q3-2022. >Kenaikan harga BBM subsidi di September 2022 memicu kenaikan inflasi. >Kenaikan inflasi dan capital outflow di Surat Berharga Negara (SBN) mendorong BI untuk mulai menaikkan sukubunga acuan di September 2022. >Capital inflow cukup besar terjadi di pasar modal Indonesia menopang penguatan IHSG secara ytd. --------------- OUTLOOK : Ekonomi dan Pasar Modal Global 2023 >Pemerataan vaksinasi COVID-19 akan menjadi kunci berakhirnya pandemi COVID-19. >Belum ada titik terang penyelesaian perang Rusia-Ukraina. >Krisis energi dan krisis pangan akan menjadi perhatian utama di 2023. >Inflasi diperkirakan masih tinggi, terutama di 1Q-2023. >Bank-bank sentral diperkirakan masih akan mempertahankan sukubunga acuan di level tinggi, setidaknya hingga terdapat sinyal kuat penurunan inflasi. >Sejumlah negara diperkirakan memasuki resesi, sementara mayoritas negara di Asia diperkirakan masih bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di 2023. OUTLOOK : Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia 2023 >Pemerintah RI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5.2% yoy di 2023. >Postur anggaran membaik dibanding periode pandemi (2020-2022). >Tekanan bagi BI terkait kebijakan moneter diperkirakan masih cukup besar di 2023, mulai dari kenaikan inflasi hingga pelemahan nilai tukar Rupiah. >Sektor Perbankan Indonesia (SPI) diperkirakan masih mempertahankan tren kinerja positif di 2023 meski dibayangi potensi peningkatan restrukturisasi utang. >Target IHSG untuk tahun 2023 di level 8205 (base). >IDX Industrials Focus : Telecommunication; Telecommunication Tower; Media & Entertainment; Food & Beverages and Household Products; Financials—Bank; Energy - Coal Producers; Plantations - CPO Producers; Infrastructures - Building Construction; Property and Real Estate; Construction - Related; Automotive; Heavy Machinery.
Baca Laporan
Explore More