IHSG rawan aksi jual di Kamis (1/2)

01 Feb 2024
>Aksi sell-off terjadi di Wall Street di Rabu (31/1). >The Fed menahan sukubunga acuan di 5.25%-5.5%, namun menyampaikan bahwa sangat kecil peluang pemangkasan sukubunga acuan di FOMC Maret 2024. >Respon pasar yang cukup agresif relatif mengejutkan, mengingat hal diatas sebetulnya relatif sesuai dengan ekspektasi. >Inflasi di Jerman turun ke 2.9% yoy di Januari 2024 dari 3.7% yoy di Desember 2023. >Realisasi indeks manufaktur Tiongkok dari NBS (49.2) masih berada di bawah batas ekspansi (50) di Januari 2024. >Harga brent oil melemah 1.40% ke US$81.71/barel, sementara harga crude oil melemah 2.60% ke US$75.80/barel. >Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data inflasi di hari ini (1/2) dan pertumbuhan ekonomi di awal pekan depan (5/2). >IHSG rawan aksi jual di Kamis (1/2). Tetap waspadai support level saat ini di rentang 7150-7175.
Baca Laporan

IMF naikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar ke 3.1% untuk 2024.

31 Jan 2024
>Wall Street bergerak sideways di Selasa (30/1). >CME FedWatch Tools mencatat peluang the Fed untuk menahan sukubunga acuan di 5.25%-5.5% mencapai 97% pada FOMC tersebut. >Pasar berharap dapat memperoleh petunjuk mengenai timeframe pemangkasan sukubunga acuan di tahun 2024 dari FOMC tersebut. >Pertumbuhan ekonomi Euro Area membaik ke 0.1% yoy di Q4-2023 dibandingkan 0% yoy di Q3-2023 dan lebih baik dari perkiraan (0%). >Tiongkok dijadwalkan rilis indeks manufaktur (NBS) yang diperkirakan sedikit membaik ke 49.2 di Januari 2023 dari 49 di Desember 2023. >International Monetary Fund (IMF) menaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 0.2% ke 3.1% yoy di 2024. >IHSG berpeluang lanjutkan rebound ke kisaran 7200-7230 di Rabu (31/1). >Inflasi Indonesia diperkirakan melandai dari 2.61% yoy pada Desember 2023 menjadi 2.58% yoy pada Januari 2024.
Baca Laporan

Isu debt crisis di sektor properti Tiongkok mungkin membayangi IHSG

30 Jan 2024
>Indeks-indeks Wall Street menguat di Senin (29/1). >Penguatan didorong oleh antisilasi srangkaian rilis laporan keuangan Q4-2023 oleh perusahaan teknologi besar dan antisipasi FOMC the Fed. >Pasar memang tidak berekspektasi the Fed akan memangkas sukubunga acuan dalam FOMC pekan ini, tapi pasar berharap terhadap petunjuk yang lebih jelas mengenai timeframe pemangkasan pada tahun ini. >Pengadilan Hong Kong memerintahkan likuidasi salah satu developer properti di Tiongkok, China Evergrande (29/1). >Bank sentral Tiongkok nampaknya juga telah mengantisipasi kondisi ini melalui stimulus moneter pada pekan lalu. >Cadangan devisa Tiongkok juga jauh lebih besar dibanding nilai utang yang default dari China Evergrande. >Secara teknikal, IHSG berpeluang rebound lanjutan ke kisaran 7175-7200 (30/1).
Baca Laporan

Stimulus moneter oleh PBOC nampaknya memicu capital outflow jangka pendek dari Indonesia

26 Jan 2024
>Mayoritas saham perusahaan bluechip di AS menguat. >Penguatan tersebut dipicu oleh realisasi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 3.3% qoq di Q4-2023 yang lebih tinggi dari perkiraan di 2% qoq pada periode yang sama. >Indeks-indeks di Eropa menguat terbatas di Kamis (25/1). >Pasar merespon keputusan ECB untuk menahan sukubunga acuan di 4.5% (25/1). >Pemangkasan sukubunga acuan ECB diperkirakan paling cepat di April 2024 dengan peluang mencapai 60% berdasarkan analisa Reuters. >Harga minyak bumi menguat lebih dari 2% di Kamis (25/1). >PBOC memperbolehkan bank menyimpan reserves yang lebih kecil (stimulus moneter) mulai 5 Februari 2024. >Nilai tukar Rupiah melemah 0.73% ke Rp15,820/USD di Kamis (25/1) sore. >IHSG diperkirakan masih sideways di kisaran 7200 di akhir pekan ini (26/1).
Baca Laporan

Menakar dampak Pemilu ke investasi riil di Indonesia

25 Jan 2024
>Wall Street kembali ditutup beragam di Rabu (24/1). >Nasdaq ditutup menguat, ditopang oleh penguatan harga saham teknologi. >FactSet mencatat dari 16% konstituen S&P 500 yang sudah merilis kinerjas Q4-2023, 71% diantaranya melampaui ekspektasi pasar. >Indeks manufaktur di AS kembali ke atas batas ekspansif (50), tepatnya di 50.3 di Januari 2024. >Indeks manufaktur Euro Area, Jerman dan Inggris naik signifikan di Januari 2024, meski masih jauh di bawah batas ekspansif (50). >FDI di Indonesia tumbuh lebih lambat di 5.3% yoy pada Q4-2023 dari 16.2% yoy pada Q3-2023. >Data tersebut membangun kekhawatiran bahwa peningkatan uncertainty risk pada tahun politik berdampak pada perlambatan realisasi investasi di Indonesia. >IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dengan support area 7150-7200 di Kamis (25/1).
Baca Laporan

Pasar fokus pada laporan keuangan Q4-2023

24 Jan 2024
>DJIA terkoreksi, sementara indeks Wall Street lain cenderung sideways pada perdagangan Selasa (23/1). >Pasar mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi Q4-2023 AS (25/1). >Indeks manufaktur Euro Area, Jerman dan Inggris diperkirakan relatif stagnan atau naik terbatas di area kontraksi (<50) di Januari 2024 (24/1). >Pasar juga mengantisipasi pertemuan European Central Bank (ECB), tapi tidak berharap banyak terhadap petunjuk pemangkasan sukubunga acuan di 2024 (25/1). >Harga minyak cenderung terkoreksi setelah Libya dikabarkan kembali mengoperasikan major oil fields dan produksi di North Dakota, AS kembali normal. >Fokus pelaku pasar di Indonesia masih tertuju pada rilis laporan keuangan Q4-2023 terutama oleh emiten perbankan yang dimulai pada tengah pekan ini. >IHSG diperkirakan masih akan fluktuatif pada kisaran 7250 di Rabu (24/1).
Baca Laporan

Pasar menakar peluang capital inflow ke pasar modal Indonesia

23 Jan 2024
>Indeks-indeks Wall Street lanjutkan penguatan di Senin (22/1). >Pasar mengantisipasi hasil pertemuan the Fed (FOMC) di pekan depan (1/1). >CME FedWatch Tools mencatat penurunan peluang pemangkasan sukubunga acuan pada FOMC Maret 2024 ke kisaran 40% dari posisi awal pekan ini di kisaran 80%. >European Central Bank (ECB) dijadwalkan menyampaikan keputusan sukubunga acuannya (25/1). >Moody’s Investor Service memberikan negative outlook pada sovereign creditworthiness di Asia-Pasifik untuk tahun 2024. >Moody's juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok hanya mencapai 4% yoy di 2024 dibanding rata-rata 6% yoy sepanjang 2014-2023. >Kondisi di atas juga berpotensi memicu akselerasi capital inflow ke Indonesia mengingat indikator-indikator makro Indonesia relatif solid di 2023. >IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang 7185-7250 di Selasa (23/1).
Baca Laporan

IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan ke level 7280-7300 (19/1)

19 Jan 2024
>Indeks-indeks Wall Street menguat di Kamis (18/1). >U.S. 10-year Treasury Yield masih bertahan di atas 4.1%, bahkan cenderung menguat. >Kondisi ini dipicu oleh penurunan signifikan pada U.S. Initial Jobless Claims ke 187 ribu di pekan lalu dari 203 ribu di pekan sebelumnya. >Sejumlah petinggi ECB menegaskan bahwa terlalu prematur untuk membahas pemangkasan sukubunga acuan saat ini. >BI mempertahankan suku bunga acuannya di 6% sebagai upaya menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan tetap terkendali di level 5.1%-5.3% pada 2024. >International Energy Agency memperkirakan terdapat peluang pemulihan demand dan gangguan supply akibat musim dingin di AS. >Harga minyak menguat di kisaran 2% di Kamis (18/1). >IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan ke level 7280-7300 pada Jumat (19/1).
Baca Laporan

Pelemahan IHSG diperkirakan memasuki area konsolidasi pada kisaran 7150-7200 di Kamis (18/1)

18 Jan 2024
>Indeks-indeks Wall Street melanjutkan koreksi di Rabu (17/1). >U.S. 10-year Treasury Yield naik ke atas level psikologis 4% di Rabu (17/1). >Hal ini dipicu keraguan investor terhadap agresivitas the Fed dalam memangkas sukubunga acuan di 2024 menyusul realisasi penjualan ritel di AS yang lebih baik dari perkiraan. >Inflasi di Inggris naik ke 5% yoy di Desember 2023 dari 3.9% yoy di November 2023. >Realisasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 5.2% yoy di Q4-2023, lebih rendah dari perkiraan di 5.3% yoy, meskipun lebih baik dari Q3-2023 (4.9% yoy). >Pelemahan IHSG diperkirakan memasuki area konsolidasi pada kisaran 7150-7200 di Kamis (18/1). >Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan sukubunga acuan di 6% (17/1) belum direspon sepenuhnya oleh pasar. >Pernyataan terbaru BI mengindikasikan belum ada timeframe pemangkasan sukubunga BI di 2024.
Baca Laporan

Potensi sentimen positif dari perbaikan pertumbuhan ekonomi Tiongkok di Q4-2023

17 Jan 2024
>Indeks-indeks utama Wall Street melemah di Selasa (16/1). >Pelemahan tersebut bersamaan dengan kenaikan U.S. 10-year Treasury Bond Yield ke atas 4% di Selasa (16/1). >Kondisi tersebut masih dipicu oleh kekhawatiran terhadap realisasi kinerja keuangan Q4-2023 yang kurang memuaskan dari retailers di AS. >Mayoritas indeks di Eropa ditutup melemah di Selasa (16/1). >Austrian central bank head, Robert Holzmann berkomentar bahwa risiko kenaikan inflasi masih cukup besar di 2024, sehingga terdapat peluang tidak ada pemangkasan sukubunga acuan ECB di tahun ini. >Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan membaik ke atas 5% yoy (5.3% yoy) di Q4-2023. >IHSG berpeluang uji resistance area 7250-7300 di Rabu (17/1). >Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali menahan sukubunga acuan di 6% pada hari ini (17/1).
Baca Laporan